KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
TITIK
BERAT BENDA
Pernahkah
kamu melihat permainan sirkus seperti gambar di atas..?
Apakah rahasia dari para pemain sirkus sehingga dapat beraksi seperti gambar di atas tanpa jatuh..? Rahasianya adalah titik berat. Apakah titik berat itu? Mari kita cari tahu..!
Apakah rahasia dari para pemain sirkus sehingga dapat beraksi seperti gambar di atas tanpa jatuh..? Rahasianya adalah titik berat. Apakah titik berat itu? Mari kita cari tahu..!
Konsep
Titik Berat
Semua
benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi
pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik
berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol.
Karena itulah benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap
dari semua gaya yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan
letak resultan gaya yang sejajar.
Contoh
Soal :
Empat
buah gaya masing-masing F1 = 20 N, F2 = 30 N, F3
= 40 N dan F4 = 10 N bekerja pada sepanjang sumbu x seperti gambar
berikut. Tentukanlah letak resultan keempat gaya tersebut!
Jawab:
gaya F1= 20 N dengan x1=-1m
gaya F2=30 N dengan x2=1m
gaya F3=40 N dengan x3=2m
gaya F4= 10 N dengan x4=3m
gaya F1= 20 N dengan x1=-1m
gaya F2=30 N dengan x2=1m
gaya F3=40 N dengan x3=2m
gaya F4= 10 N dengan x4=3m
Letak Resultan keempat gaya tersebut dapat
ditentukan dengan persamaan
Nah
setelah mempelajari bagaimana mencari letak resultan gaya sejajar yang bekerja
pada benda marilah kita lihat bagaimana letak resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda homogen berbentuk tak beraturan berikut ini.
Benda dengan berat w tersusun atas partikel-partikel
dengan berat w1, w2, w3, .... yang terletak
pada koordinat (x1,y2,z3), (x2,y2,z2),
(x3,y3,z3) dan
seterusnya...
|
|
letak titik resultan
gaya-gaya tersebut secara umum dapat ditentukan dengan persamaan
|
w1= w2= w3=
berat masing-masing partikel
X1 = letak partikel 1 pada sumbu x X2 = letak partikel 2 pada sumbu x X3 = letak partikel 3 pada sumbu x |
|
y1 = letak partikel 1 pada sumbu y
y2 = letak partikel 2 pada sumbu y y3 = letak partikel 3 pada sumbu y |
|
z1 = letak partikel 1 pada sumbu z
z2 = letak partikel 2 pada sumbu z z3 = letak partikel 3 pada sumbu z |
Hal-hal Istimewa Pada Titik Berat
1.
Titik berat benda homogen satu dimensi (garis) atau benda berbentuk panjang
Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat
, massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik
beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
ℓ1 = panjang garis 1
ℓ2 = panjanng garis 2
Tips :
Langkah menentukan titik
berat benda homogen 1 dimensi :
a. Tentukan panjang masing – masing benda
b. Tentukan letak titik berat masing – masing
benda
c. Hitung koordinat titik berat benda dengan
persamaan di atas
Contoh soal :
Tentukanlah letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar berikut ini!
Tentukanlah letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar berikut ini!
ℓ1 = 6 cm
|
ℓ2 = 4 cm
|
x1,y1
|
x2,y2
|
Jawab :
Benda 1 ℓ1 = 6 cm, x1 = 3 cm, y1
= 0
Benda 2 ℓ2 = 4 cm, x2 = 0 cm, y2
= 2 cm
Sehingga
koordinat titik berat benda tersebut adalah : Z(1,8 cm , 0,8 cm)
1.
Titik berat benda-benda homogen berbentuk
luasan (dua dimensi)
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap
berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk
luasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Tips :
Langkah menentukan
titik berat benda homogeny berbentuk luasan (2 dimensi) :
a. Tentukan luas masing – masing benda
b. Tentukan letak titik berat masing – masing
benda
c. Hitung koordinat titik berat benda dengan
mengunakan persamaan :
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang
bentuknya teratur terletak pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat,
titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat
lingkaran. Titik berat bidang homegen diperlihatkan pada tabel berikut:
6 cm
|
4 cm
|
2 cm
|
2 cm
|
Sebuah karton berbentuk huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah. Tentukan koordinat titik berat karton tersebut!
Jawab :
Karton tersebut dibagi menjadi 2 bagian :
6 cm
|
4 cm
|
2 cm
|
2 cm
|
(x1,y1)
|
(x2,y2)
|
1
|
2
|
Bidang 1 : A1
= 8 cm x 2 cm = 16 cm2, x1 = ½.2 cm = 1 cm, y1
= ½ . 8 cm = 4 cm
Bidang 2 : A2 =
4cm x 2cm = 8 cm2, x2 = (½.4cm)+ 2cm = 4 cm, y2
= ½ . 2 cm = 1 cm
Jadi koordinat itik
berat dari benda tersebut adalah Z(2cm , 3cm)
2.
Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda
pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan:
V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Tips :
Langkah menentukan
titik berat benda homogeny berbentuk ruang (3 dimensi) :
a. Tentukan volume masing – masing benda
b. Tentukan letak titik berat masing – masing
benda
c. Hitung koordinat titik berat benda dengan
mengunakan persamaan :
a.
Torsi
dan percepatan sudut untuk benda tegar
b.
Keseimbangan
benda tegar
1) Keseimbangan Partikel
Sebuah partikel merupakan bagian dari suatu benda yang
ukurannya sangat kecil, sehingga ukurannya tersebut dapat diabaikan dan bisa
digambarkan sebagai sebuah titik materi.
Syarat sebuah partikel dikatakan dalam keadaan
seimbang yaitu apabila resultan aljabar gaya-gaya yang bekerja pada partikel
tersebut sama dengan nol. Hal ini dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
ΣF = 0
|
ΣFX = 0 dan ΣFY = 0
|
keterangan
:
ΣFX =
resultan gaya terhadap sumbu X
ΣFY =
resultan gaya terhadap sumbu Y
Contoh soal
:
Jika massa
benda 2 kg dan sistem dalam keadaan seimbang, tentukan besar tegangan tali T1
dan T2 ! (g = 10 m/s2)
30o
|
60o
|
T3
|
T1
|
T2
|
Penyelesaian
:
Diket : m =
2 kg
g = 10 m/s2
α1
= 30o
α2
= 60o
Ditanya : T1
= …. ?
T2
= … ?
X
|
Y
|
30o
|
60o
|
T3
|
T1
|
T2
|
T1x
|
T2y
|
T1y
|
T2x
|
60o
|
30o
|
T2x = T2 cos 60o
T1x = T1 cos 30o
T2y = T2 sin 60o
T1y = T1 sin 30o
|
Menerapkan
syarat keseimbangan benda tegar :
Menentukan
terlebih dahulu Tegangan tali 3 T3 :
Jadi T1 = 10 N, T2 = 10
N dan T3 = 20 N
Cara kedua :
Menggunakan Rumus segitiga sinus :
30o
|
60o
|
T3
|
T1
|
T2
|
α3
|
α1
|
α2
|
Jadi T1 = 10 N, T2 = 10
N dan T3 = 20 N
2)
Keseimbangan Benda Tegar
Benda tegar yaitu benda padat yang tidak
berubah bentuk dan ukurannya ketika dikenai gaya luar. Sebuah benda
tegar dikatakan dalam keadaan seimbang jika dipenuhi dua syarat, yaitu resultan
gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, dan resultan momen gaya yang
bekerja pada benda juga sama dengan nol. Hal ini dinyatakan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :
ΣF = 0 → ΣFX = 0 dan
ΣFY
= 0
|
Στ = 0 → ΣτX = 0 dan
ΣτY = 0
|
keterangan :
ΣFX = resultan gaya terhadap sumbu X
ΣFY = resultan gaya terhadap sumbu Y
ΣτX =
resultan momen gaya terhadap sumbu X
ΣτY =
resultan momen gaya terhadap sumbu Y
Langkah-langkah penyelesaian soal-soal kesetimbangan
benda
a)
Lukiskan gaya-gaya yang
bekerja dan beri nama,misalnya w untuk
gaya berat, N untuk gaya normal , f untuk gaya gesek dan T untuk gaya tegengan tali.
b)
Uraikan setiap vector
gaya yang miring atas komponen-komponennya pada sumbu x dan sumbu
y , lalu buatlah persamaan gaya-gaya yang berdasarkan syarat ΣFx = 0 dan ΣFy =
0
c)
Buatlah persamaan momen
yang berdasarkan syarat Σσ = 0, pilh
pusat momen dititik yang paling menguntungkan agar penyelesaian lebih mudah.
Untuk konstruksi yang mempunyai satu titik tumpu, pilih titik tetap itu sebagai
pusat momen juga perhatikan arah momennya ( -
atau + )sesuai putaran jarum jam.
d) Gabungkan
persamaan –persamaan yang diperolehdari langkah
(ii) dan (iii) untuk menghitung
besaran-besaran yang dicari.
600
|
B
|
A
|
p
|
Sebuah
batang p beratnya 100 N, bersandar pada dinding yang licin
dititik B dan menumpu pada lantai
yang kasar dititik A dengan sudut
kemiringan 600 . Bila
dalam keadaan tersebut batang p
tepat akan tergelincir , berapa koeffisien gesek antara batang dengan
lantai dititik A ?
|
Penyelesaian
:
w
= 100 N, α
= 600
tepat akan tergelincir berarti fg = µ.N
|
NB
|
B
|
NA
|
p
|
60o
|
w
|
A
|
fA
|
Syarat
keseimbangan benda adalah :
Syarat keseimbangan momen-momen gaya:
Στ = 0 (ambillah pusat momen di titik A).
Catatan :
Khusus untuk kasus keseimbangan batang yang bersandar pada
dinding licin dan bertumpu pada lantai kasar dengan sudut α, kita dapat
menentukan koefisien gesek antara batang dan lantai secara cepat dengan
menggunakan persamaan yang dirumuskan sebagai berikut.
Tinjau lagi contoh diatas
Latihan Soal :
1.
Tentukan
besarnya gaya tegangan tali T1, T2 dan T3 dari
gambar berikut ini !(dengan menerapkan syarat keseimbangan )
T1
|
T2
|
T3
|
45o
o
|
w= 60 N
|
2.
Batang
AC bersandar pada dinding licin dan bertumpu pada lantai kasar seperti gambar. Bila
AC = 5 m, CB = 3 m, maka tentukan besarnya koefisien gesekan di titik A pada
saat batang tepat akan bergeser ?
3 m
|
C
|
B
|
A
|
5 m m
|
α
|
Comments
Post a Comment